Saturday, December 5, 2009

aku hanyut didalam imajinasi perahu kertas

hampir dua minggu, aku minjem novel perahu kertas sebuah karya novelis Dewi Lestari yang ku kagumi dan kunikmati isinya dari seorang teman kelasku sebut saja Lita. sebenarnya novel ini banyak yang ngantri buat dipinjem. tapi mau gimana lagi, bukanya sok sibuk atau gimana, tapi jujur aku bener'' nggak sempet buat baca novel ini, sewaktu libur Idul Adha kemarin akhirnya aku punya waktu buat mbaca, tapi lagi lagi tapi, aku harus menutup kembali lapisan lembaran kertas itu karena jam telah menunjukan pukul 14.30. aku harus bersiap untuk berangkat ke sekolah untu mengikuti baksos di Gunung Kidul. di sepanjang perjalanan aku menyempatkan diri untuk membuka sebuah novel bersampul perahu kertas berwarna hijau tosca. keberuntungan lagi menghampiri ku karena aku bisa mbaca disepanjang berjalanan tanpa ngerasa pusing. hampir dua jam perjalanan separuhnya uhabiskan untuk membaca novel itu dan bergurau bersama teman - teman. sampai akhirnya bis rombonganku telah mematikan mesinnya dan berarti sdah habis waktuku untuk mencoba mengakhiri pertanyaanku tentang kugy dan keenan, karena aku akan disibukkan dengan kegiatan sosial di sana.
Selanjutnya aku melewati hari - hari tanpa sedikit waktu untukku kembali membuka lembaran kejadian yang terjadi di Ubud, Sakola Alit, ataupun kejadian yang terjadi di Galeri Warsita. malam tadi sepulang dari rumah saudara sekitar pukul 22.15 aku mengurungkan niat untuk memejamkan mata, dan aku beralih menekan tombol merah stavolt di bawah meja komputer. setalah bosan mengotak - atik status fb ataupun plurk. aku putuskan untuk memilih tombol disconnect dan bergerak menuju tempat tidur. merasa lagi punya kesempatan aku bergegas mengambil sebuah novel diantara tumpukan buku - buka asing yang tak ku minat untuk ku baca. senangnya, perahu kertas bisa menemaniku dalam malam yang sunyi. tak jarang aku harus mencari posisi yang 'pewe' agar kertas - kertas itu tak ternodai dengan butir - butir air yang terjun deras melewati pipiku. 6 bab lagi semua pertanyaanku akan segera terjawab, namun aku harus bergabung dalam imajinasi mimpiku sendiri.
sepulang dari try out GO, tak ada kata lain selain mengambil novel yang membuat pikiranku terjatuh dalam dunia maya yang mungkin nyata di dunia ini. tanpa beban aku menghabiskan 444 lembar kisahnya, yang seharusnya saat itu aku memegang buku PKn ataupun latihan soal bhasa inggris karena aku bersama otaku harus berperang melawan karya tulis makhluk - makhluk yang kata orang pahlawan tanpa tanda jasa, argggh swt lah
aku ngrelain ini semua juga karena Kugy, Keenan, Remi, Luhde, Poyan, Adri, Lena, Pilik mereka semua telah membuatku mengerti betapa pentingnya kata hati, betapa sulitnya menggapai cita - cita, betapa sakitnya memendam rasa, betapa sesaknya hidup dalam ruji - ruji penjara, HANYA UNTUK TERBANG BEBAS, MELAYANG BERSAMA ANGIN, ATAU BERTERIAK LEPAS SAAT TERJUN DARI NIAGARA, yang jelas semua itu telah mengalir dengan arah masing - masing :)

1 comment: